Cegah Siswa Salah Jurusan, Pemkab Rembang Gelar Pameran Pendidikan

Cegah Siswa Salah Jurusan Pemkab Rembang Gelar Pameran Pendidikan

REMBANG, Lingkarjateng.id – Ribuan pelajar  kelas XII SMA/SMK sederajat di Kabupaten Rembang memadati pameran pendidikan yang diselenggarakan di Balai Kartini selama dua hari, 17 dan 18 Januari 2023.

Pameran pendidikan itu diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Rembang. Tujuan kegiatan ini untuk menyediakan informasi tentang berbagai perguruan tinggi dan jurusan yang ada di dalamnya.

Pemeran diikuti 50 stand yang terdiri atas perguruan tinggi dan Lembaga Siap Kerja. Di sana pengunjung bisa mendapatkan brosur tentang kampus atau dapat bertanya langsung kepada petugas di tiap stand. 

Ketua Panitia Pameran Pendidikan 2023, Agung Dwi Wibowo, menyampaikan bahwa kegiatan pameran pendidikan sebenarnya rutin digelar. Namun sempat vakum karena adanya pandemi Covid-19.

Agung menyebutkan, perguruan tinggi dan lembaga yang ikut berasal dari berbagai daerah baik dari Jawa Barat, Jawa Timur hingga Yogyakarta. 

Siswa kelas XII di semua sekolah mendapatkan jadwal untuk berkunjung ke pameran ini. Sehingga siswa dapat memanfaatkan pameran pendidikan secara maksimal. 

“Misal dari rumah sudah punya keinginan kuliah di jurusan ekonomi, nah, datangi stand yang ada fakultas ekonominya. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang fakultas ekonomi di stand tersebut, karena jika mengunjungi semua stand jelas tidak maksimal,” ungkapnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, mengungkapkan pameran pendidikan ini dapat memudahkan pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 

Selain itu, para siswa juga dapat hemat waktu dan biaya dibanding mencari informasi ke tempat perguruan tinggi langsung. Wabup Hanies menyebut pameran pendidikjan ini disebut bisa meminimalisir salah jurusan. 

“Dulu saya mau kuliah  masih harus cari alamat, blusuk-blusuk nyari kakak kelas. Sampai sana mencari informasi harus datang ke kampus. Ini yang mungkin kata Pak Sugiyarto jadi salah jurusan. Mungkin salah satu korbannya saya. Saya sarjana hukum Islam malah jadi politisi bukan jadi praktisi hukum,” ungkapnya. 

Dirinya berharap para siswa dapat memanfaatkan pameran pendidikan ini dengan sebaik-baiknya.

“Ini sebuah kemudahan yang luar biasa, ini kalau saya masih SMA pasti seneng ada acara ini. Dulu saya ke Semarang, Surabaya, Jakarta, terdamparnya di Yogyakarta. Itu capek dan biayanya cukup lumayan hanya untuk mencari kampus,” sambungnya.

Lebih lanjut ia berharap jika sudah lulus kuliah, mahasiswa yang sudah lulus bisa kembali ke Rembang untuk memberikan sumbangsih ide dan gagasan agar Rembang semakin maju. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)