Duka Tragedi Kanjuruhan, PSIR Rembang: Evaluasi bagi Suporter Sepak Bola

Duka Tragedi Kanjuruhan PSIR Rembang Evaluasi bagi Suporter Sepak Bola

REMBANG, Lingkarjateng.id – Manajemen beserta tim PSIR Rembang menggelar tahlil dan doa untuk korban tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin, 3 Oktober 2022 malam. Kegiatan yang digelar di rumah dinas Wakil Bupati Rembang itu dihadiri para suporter yang tergabung dalam Ganster dan RBG12.

Manajer PSIR Rembang, Susila Agus Prayetno menyampaikan tahlil dan doa bersama yang digelar merupakan aksi solidaritas. Menurutnya, aksi tersebut perlu ditunjukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama insan pecinta sepak bola.

Pada momen tahlil dan doa itu dirinya juga menyampaikan pesan untuk para suporter PSIR agar selalu berpikir sebelum bertindak. Hasil menang atau kalah merupakan hal yang wajar dalam pertandingan sepak bola.

“Pasca kejadian itu hendaklah sebagai insan pecinta sepak bola dan pelatih sepak bola ada sebuah pembelajaran bagi diri kita masing-masing. Hasil menang atau kalah itu wajar dalam pertandingan. Namun pengambilan sikap di luar perhitungan dan logika itu mohon dipertimbangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PSIR sekaligus Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ berharap bencana kemanusiaan yang menewaskan sedikitnya 187 orang berdasarkan data Sea Stats itu merupakan kejadian yang terakhir. Baik di Indonesia maupun di kancah sepak bola dunia.

Imbas dari peristiwa itu tentu banyak pihak yang dirugikan. Utamanya dari pihak keluarga korban yang kehilangan anggota keluarga untuk selamanya hanya karena ingin mendukung secara langsung tim kesayangannya berlaga di stadion.

“Karena efek dari kejadian kemarin ini jelas banyak yang dirugikan. Kalau keluarga korban itu pasti dirugikan. Bahkan kemarin saya menemukan meme bahwa pahlawan sepak bola pasti tidak lama dikenang, pertandingan akan kembali digelar. Namun untuk keluarga yang meninggal ini akan membenci sepak bola selamanya,” bebernya.

Lebih Ketum PSIR yang akrab disapa Gus Hanies itu mengatakan seluruh liga di Indonesia yang bergulir terpaksa ditunda oleh PSSI pasca tragedi Kanjuruhan ini. Hingga saat ini masih belum ada informasi terkait kapan liga di Indonesia dapat kembali bergulir.

“Kita semua berdoa di sini dan berharap itu kejadian terakhir dan saya minta kawan-kawan tetap bersabar menunggu kebijakan dari PSSI maupun dari FIFA. Apapun keputusannya kita mesti terima dengan lapang dada, Insya Allah dalam waktu dekat ada keputusan yang konkret,” jelasnya.

Gus Hanies berharap dari peristiwa itu tidak sampai memicu turunnya sanksi oleh federasi sepak bola Internasional (FIFA). Karena jika sanksi FIFA diberlakukan maka akan sangat merugikan sepak bola di Indonesia mulai dari pemain, klub, Timnas Indonesia hingga PSSI. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)