Gelar Panen Raya, Dintapan Rembang Jaring Pemuda Masuk Sektor Pertanian

Gelar Panen Raya Dintapan Rembang Jaring Pemuda Masuk Sektor Pertanian

REMBANG, Lingkarjateng.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang mengajak para pelajar menyaksikan dan mengikuti panen raya. Kegiatan ini dilakukan mengingat minat generasi muda terhadap sektor pertanian kurang.

Terbaru sejumlah perwakilan siswa berbagai sekolah SMA dan SMK diajak ke panen raya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang pada Selasa, 14 Februari 2023. 

Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto, mengatakan pihaknya tidak ingin remaja atau generasi Z meninggalkan pertanian. Dengan cara memperlihatkan modernisasi pertanian diharapkan mereka bisa tertarik kepada sektor pertanian. 

“Kita ingin menunjukkan bahwa pertanian sekarang tidak seperti yang dulu. Nyangkul, mbajak dengan sapi dan sebagainya, tapi semuanya sudah pakai alat dan bersih,” tuturnya. 

Dengan kemajuan sektor pertanian saat ini, menurutnya langkah mendekatkan pertanian dengan siswa perlu dilakukan. Anak-anak sekolah nantinya bisa menjadi kader penerus yang menggeluti sektor pertanian sebagai penguat ketahanan pangan. 

Dalam kesempatan ini, mereka diajak langsung berlatih mengoperasikan berbagai jenis Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Seperti transplanter atau mesin untuk menanam padi, harvest combine mesin pemanen padi, rotavator atau mesin pengolah lahan hingga drone penyemprot pestisida. 

“Kita sudah ajak perwakilan dari SMA 2, SMKN 1 SMKN 2, SMK Walisongo, SMK Muhammadiyah. Mereka berlatih mengoperasikan alsintan. Harapannya mereka memberi pesan kepada yang lain bahwa pertanian berharap ada keterlibatan anak-anak kita, sehingga nanti bersambung. Tidak ada kesulitan pangan sepanjang kita menyiapkan kader-kader kita,” ungkapnya. 

Willi Joniarto, siswa yang pernah ikut panen raya bersama Dintanpan, menuturkan bahwa alsintan membuat semua proses bertani menjadi lebih mudah dan cepat. 

“Senang baru pertama kali ikut panen padi, jadi punya pengalaman baru. Tadi mencoba transplanter, mesin tanam padi, jadi lebih cepat daripada tenaga manusia,” ungkapnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)