Imbas Harga BBM Naik, Puluhan Pertashop di Rembang Gulung Tikar

Imbas Harga BBM Naik Puluhan Pertashop di Rembang Gulung Tikar

REMBANG, Lingkarjateng.id – Stasiun pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax (Pertashop) dalam setahunan ini banyak berdiri di berbagai titik di Kabupaten Rembang. Namun seiring berjalannya waktu, setidaknya ada 50-an  Pertashop di Kabupaten Rembang sudah tutup atau gulung tikar. 

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz, menyebut saat ini hanya tersisa kurang dari sepuluh Pertashop yang masih beroperasi. Mereka rata-rata kondisinya juga tidak baik. 

“Sekarang hanya tersisa 10-an kurang. Itu pun kondisinya sudah kembang kempis. Tapi mereka masih berusaha bertahan, karena kebetulan lokasinya jauh dengan SPBU,” ujarnya. 

Mahfudz mengungkapkan informasi dari pengusaha Pertashop bahwa satu titik Pertashop butuh investasi sampai Rp 1 miliar.

“Mulai lahan, pembangunan, pengadaan peralatan maupun mengurus izin, infonya rata-rata habis segitu,“ jelasnya. 

Pertashop semakin terpukul, setelah pemerintah menaikkan harga BBM termasuk jenis Pertamax. Sementara, Pertashop hanya menjual BBM jenis Pertamax.

Masyarakat lebih memilih ke SPBU yang masih menjual Pertalite meskipun jaraknya lebih jauh dibanding Pertashop. Sebagai perbandingan, harga Pertalite Rp10.000, sedangkan Pertamax Rp13.900 per liter. 

“Ada terpaut harga soalnya. Pertashop, ya, berat kalau bersaing dengan SPBU. Apabila pendapatan Pertashop per hari kurang dari Rp 1 juta, nggak nutup dengan operasional,” bebernya. 

Melihat kondisi tersebut, Mahfudz berharap pemerintah bisa mengalokasikan kuota Pertalite bagi Pertashop. Minimal untuk sepeda motor.

Selain mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, juga menggairahkan iklim usaha Pertashop.

“Harapannya pemerintah ada kebijakan, biar Pertashop laku. Kalau hanya menjual Pertamax, ke depan tetap akan berat,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)