Kali Tarung Rembang Dikeruk Guna Kurangi Risiko Banjir

Kali Tarung Rembang Dikeruk Guna Kurangi Risiko Banjir

REMBANG, Lingkarjateng.idKali Tarung di Desa Kuangsan, Kecamatan Kaliori dilakukan pengerukan. Pengerukan dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kaliori, relawan Taruna Siaga Bencana, Banser Tanggap Bencana, TNI/Polri dan masyarakat desa setempat pada Minggu, 13 November 2022.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Rembang, Sri Jarwati didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial PPKB dan Forkopimcam mengatakan, dilaksanakannya pengerukan sungai Kali Tarung untuk mengurangi risiko bencana banjir di Desa Kuangsan.

“Kami bersinergi dalam rangka kerja bakti bersama-sama untuk pengurangan risiko bencana banjir. Karena dalam 1 bulan, sudah beberapa kali terjadi banjir, akibat dari penyempitan dan pendangkalan sungai,” ungkapnya.

Selain menggunakan tenaga manusia, menurut Sri Jarwati, pihaknya juga mendatangkan alat berat untuk mengeruk sungai dan meninggikan tanggul sepanjang 1 kilo meter dari Kali Tarung menuju Kali Tekuk Desa Pengkol.

Perempuan yang biasa disapa Anjar ini berharap, kegiatan ini sebagai embrio agar bisa dilanjutkan di tempat lain. Sehingga pengurangan risiko bencana bisa diminimalisir.

Berdasarkan data dari BPBD, pada saat banjir terakhir pada hari Sabtu, 12 November 2022 lalu, menyebabkan 200 rumah terdampak banjir. 

Pasalnya, Kali Tarung menjadi tempat bertemunya muara air Embung Banyukuwung, Desa Sudo, Kecamatan Sulang dan muara air Embung Grawan, Desa Grawan, Kecamatan Sumber.

Kepala Desa Kuangsan, Tarmuji membenarkan akibat dari banjir juga menggerus jembatan di Perbatasan Kuangsan dengan Desa Banggi. Sehingga, akses kendaraan roda empat dari desa Banggi dan Desa Tlogotunggal Kecamatan Sumber, apabila ke Rembang harus tersendat.

“Tidak bisa dilalui roda 4, sejak banjir kemarin. Banjir ini, belum ada 1 bulan, sudah 3 kali. Ini untuk lewat warga Banggi ke Rembang. Warga Tlogotunggal ke Rembang, bisa lewat sini,” bebernya.

Tarmuji menambahkan, jembatan tersebut juga menjadi akses bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi wisata Pasar Brumbung. Sehingga, oleh Kepala Desa Banggi, Bathi, di utara jembatan dipasang plat besi. Hal ini sebagai penanganan sementara agar jembatan bisa dilewati kendaraan roda dua. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)