Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Rembang Upayakan Jaringan Listrik Murah

Kemiskinan Ekstrem Pemkab Rembang Upayakan Jaringan Listrik Murah

REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tengah mengupayakan ratusan keluarga dengan kemiskinan ekstrem agar dapat mengakses jaringan listrik secara mandiri.

Hal itu dilakukan dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Rembang. Sebelumnya, selama tahun 2022 Pemkab Rembang telah mengintervensi 25 desa dengan kemiskinan ekstrem yang tersebar di lima kecamatan. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun diminta mendampingi desa-desa tersebut.

Dalam rangka mengupayakan akses listrik mandiri itu, Pemkab Rembang telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).

Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, mengatakan bahwa Pemkab Rembang telah berkoordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng. Pihaknya telah mengajukan pemasangan jaringan listrik murah untuk rumah tangga miskin ekstrim. 

“Kita sudah komunikasikan dengan Dinas ESDM Provinsi, kita sudah mengajukan. Data sudah ada di lima kecamatan dengan kemiskinan ekstrem, ada 107-an” ujarnya.

Wabup Hanies menjelaskan bahwa sebenarnya sudah tidak ada rumah yang tidak teraliri listrik. Namun memang ada ratusan rumah yang listriknya masih menyalur dari tetangga. 

“Jadi memang sebenarnya sudah tidak ada lagi rumah yang tidak teraliri listrik. Semua rumah sudah teraliri listrik, cuma memang nyalur di tetangga, nyalur nyuwun sewu musala, masjid gitu,” sambungnya. 

Lebih lanjut Wabup Hanies menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan listrik murah yakni dari segi pemasangan tidak ditarik biaya alias gratis. Kemudian untuk token listrik nantinya akan disubsidi. 

“Pemasangannya gratis, tokennya disubsidi. Kalau listrik itu ‘kan ada letter S, industri, ada sosial, ada rumah tangga, ini mungkin nanti ke sosial,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)