Lomba Krenova, Wujud Pemkab Rembang Dorong Kreativitas Warga

Lomba Krenova Wujud Pemkab Rembang Dorong Kreativitas Warga

REMBANG, Lingkarjateng.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang terus berupaya mendorong kreativitas dan inovasi dari masyarakat. Mengingat pembangunan ekosistem riset dan inovasi menjadi fokus pemerintah daerah pada tahun 2022.

Hal itu tentu menjadi upaya pemerintah dalam mengubah paradigma dari ekonomi yang berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis inovasi. Sebagai salah satu jalan bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

Kabupaten Rembang memiliki kekayaan potensi sumber daya dan kearifan lokal yang beraneka ragam dan melimpah. Sehingga, perlu upaya maksimal dalam mengelola dan mendayagunakan potensi yang ada. Perkembangan era globalisasi pada saat ini menunjukkan semakin pesatnya perubahan dalam segala bidang, serta tuntutan masyarakat yang semakin beragam.

BERJALAN LANCAR: Presentasi peserta krenova dihadapan juri saat mengikuti perlombaan tingkat kabupaten tahun lalu. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

Menyadari hal itu, Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Kabupaten Rembang, Triana Husnul Khotimah pada Kamis, 10 November 2022 menyampaikan Bappeda Rembang berupaya untuk mendorong masyarakat melakukan kreativitas dan inovasi dengan menyelenggarakan Lomba Kreativitas dan inovasi Masyarakat (Krenova).

Krenova merupakan perlombaan hasil kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh individu, kelompok dan masyarakat Kabupaten Rembang. Melalui perlombaan Krenova, masyarakat bisa unjuk gigi dengan inovasi dan kreasi yang diciptakannya.

Baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang meliputi 10 bidang fokus yaitu agribisnis dan ketahanan pangan, energi baru dan terbarukan, kehutanan dan lingkungan hidup, kelautan dan perikanan, kesehatan, obat-obatan dan kosmetik, pendidikan, rekayasa teknologi dan manufaktur, teknologi informasi dan komunikasi, industri kreatif dan sosial budaya.

“Jadi melalui lomba krenova ini pemerintah berharap dapat memunculkan ide-ide kreatif tentang 10 bidang fokus,” tuturnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, lanjut dia, budaya inovasi di Rembang juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Sehingga perlu terus dimotivasi dan difasilitasi agar dampak dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak.

Termasuk dalam proses tersebut, hal yang penting juga adalah perhatian dan apresiasi terhadap inovasi-inovasi yang telah dihasilkan melalui perlombaan Krenova. Lomba Krenova, tidak hanya menjaring inovasi-inovasi  terbaik berbasis masyarakat, namun juga sebagai ajang penghargaan atas kerja keras dan kerja cerdas para inovator Rembang.

Kegiatan Krenova ini juga diharapkan dapat menciptakan iklim kondusif dalam rangka peningkatan inovasi masyarakat, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing ekonomi daerah dan kemandirian masyarakat Rembang.

Disebutkannya, pada tahun 2022 ini sudah ada 9 peserta dengan rincian 8 peserta dari kategori umum dan 1 peserta dari kategori pelajar. Peluang bagi pendaftar masih terbuka lebar untuk masyarakat yang ingin menampilkan kreativitas dan inovasinya dalam lomba Krenova.

“Masyarakat Kabupaten Rembang ayo segera untuk mengikuti ajang Krenova ini,” imbuhnya.

Dijelaskannya beberapa aturan lomba krenova tahun 2022 ini berbeda dengan aturan pada tahun sebelumnya. Salah satu perbedaannya terletak pada peserta yang berdomisili Rembang namun tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Rembang bisa mengikuti lomba dengan syarat tertentu.

“Yang berdomisili Rembang tapi tidak ber-KTP Rembang bisa ikut dengan melampirkan surat keterangan domisili di Rembang yang ditandatangani oleh kepala desa setempat. Lalu untuk kategori pelajar dulu kami hanya mensosialisasikan kepada SMA atau SMK, MA sederajat, tapi sekarang murid SMP bisa mengikuti. Jadi kita lebih menggali kreatifitas anak-anak pelajar,” tambahnya.

Wanita yang akrab disapa Nana itu mengungkapkan, untuk pemenang lomba Krenova tingkat kabupaten selanjutnya akan diikutkan dalam perlombaan tingkat provinsi. Selain itu pemenang lomba juga difasilitasi untuk pengajuan hak paten dari kreativitas atau inovasi yang diciptakannya.

“Jadi setelah di hak patenkan tidak akan bisa yang meniru lagi, selanjutnya  bisa dikembangkan lagi. Apakah bisa dikomersilkan atau seperti apa. Nanti kami upayakan dengan anggaran dari APBD kabupaten maupun provinsi,” imbuhnya.

Selain untuk memberikan penghargaan, lanjut dia, tujuan diadakannya lomba krenova adalah kreativitas dan inovasi yang dihasilkan peserta dapat dikembangkan dan dimanfaatkan serta dikomersilkan. Sehingga bisa mendatangkan kesejahteraan bagi para inovator.

Sejauh ini, kata dia, yang menjadi kendala adalah masyarakat yang memiliki inovasi dan kreatifitas lebih cenderung memanfaatkannya secara individu. Padahal hasil karyanya sebenarnya bisa bermanfaat bagi banyak orang.

“Sebenarnya saya rasa banyak yang memiliki ide kreatif, tapi mungkin mereka enggan dan sudah merasa nyaman tidak perlu ikut lomba-lomba seperti ini. Padahal di Kecamatan-kecamatan itu banyak yang menciptakan inovasi teknologi tepat guna tapi hanya digunakan oleh mereka sendiri,” ucapnya.

Untuk itu, adanya Krenova dirasanya sangat penting untuk memberikan fasilitas dari ide kreatif dan inovasi yang diciptakan masyarakat Rembang. Tentunya dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi kebanyakan dari Rembang itu inovasinya produk-produk tentang kesehatan dan kosmetik itu banyak sekali. Kami juga berharap untuk teknologi juga bisa dikembangkan lagi,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)