Pj Bupati Jepara Rekomendasikan Desa Jlegong dan Klepu Jadi Rujukan Studi Banding Penanganan Stunting

Pj Bupati Jepara Rekomendasikan Desa Jlegong dan Klepu Jadi Rujukan Studi Banding Penanganan Stunting

JEPARA, Lingkar.news Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengunjungi Desa Jlegong dan Desa Klepu di Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Februari 2023. Kunjungan tersebut dalam rangka menjalankan program tilik desa.

Tak sendirian, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam kunjungan tersebut turut didampingi oleh Forkopimcam Keling dan petinggi setempat.

Edy mengatakan, agenda kunjungan tersebut karena adanya tren penurunan penderita stunting pada anak di dua desa setempat.

Ia menyebutkan, di Desa Jlegong Kecamatan Keling tercatat ada 31 anak yang menderita stunting di tahun 2022 dan satu anak pada sudah dinyatakan sembuh.

Sedangkan, lanjut Edy, di Desa Klepu Kecamatan Keling untuk angka stunting sangat sedikit yakni hanya ditemukan empat anak yang mengidap kekerdilan.

“Dari dua ini (Desa Jlegong dan Klepu, red) mempunyai perkembangan yang sangat baik, dapat menjadi percontohan. Nanti kalau ada studi banding dari daerah lain akan saya rekomendasikan untuk memberikan testimoni,” ungkap Edy.

Tak hanya mengapresiasi masalah stunting yang mengalami penurunan, Edy juga menyampaikan ucapan terima kasih atas berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berada dua desa tersebut.

Ia berharap, BUMDes Mart milik Desa Jlegong dan Desa Wisata di Desa Klepu dapat mendongkrak roda perekonomian masyarakat setempat.

RAMAH: Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta (kiri) terlihat sedang asyik mengobrol dengan salah seorang warga. (Istimewa/Lingkar.news)

“Kepada tim marketing BUMDes, selalu lakukan inovasi. Berdayakan ibu-ibu untuk mempromosikan dan memberdayakan BUMDes,” imbau Edy kepada seluruh elemen di dua desa tersebut.

Sementara, Edy juga mendapat aduan terkait permasalah sosial yaitu BPJS melalui Kartu Indonesia Sehat-Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI). Pasalnya, menurut warga, program tersebut memerlukan re-aktivasi sehingga mereka yang belum mengetahui informasi tersebut merasa kesulitan.

Ditambah, kata Edy, warga juga menyampaikan keluhan tentang penerangan jalan kabupaten dan ketersediaan air bersih di daerah tersebut.

“Air bersih segera cek, setelah pertemuan ini jangan balik langsung ke sana,” perintahnya.

Ternyata, lanjut Edy, permasalahannya yaitu tower air yang telah disiapkan mengalami kekurangan pasokan listrik sehingga pendistribusian air bersih kepada warga terganggu.

“Surat ke PLN kasih ke saya. Nanti saya telepon manajer PLN Cabang Kudus. Saya mau dalam satu bulan ini selesai,” tegasnya.

Di akhir kunjungannya, Edy menyempatkan diri untuk menjenguk beberapa warga Desa Jlegong yang sedang sakit. Di antaranya Kadar warga yang mengalami kelumpuhan dan Muhadi yang menderita stroke serta hernia.

Melihat kondisi warganya tersebut, Edy dengan sigap memerintahkan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk membantu pengobatan dan memantau perkembangan kesehatan keduanya. Ia juga berpesan, agar puskesmas selalu aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan di daerah. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)