Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

JAKARTA, Lingkar.news Presiden Joko Widodo meninjau langsung pembangunan sekitar 200 rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bagi korban gempa.

“Ya, ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah anti gempa,” kata Presiden Jokowi pada Senin, 5 Desember 2022.

Selain di lokasi tersebut, lanjut Presiden Jokowi, Pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lain. Relokasi tersebut diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.

Donasi Gempa Bumi Cianjur Hingga Rp 8 M, KPK Ingatkan Dana Bantuan Rentan Dikorupsi

“Lokasi-lokasi (rumah) yang berada di center-nya gempa, utamanya di Cugenang, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang kedua tadi,” jelasnya.

Sementara itu, bagi warga yang tidak direlokasi, Pemerintah akan memberikan bantuan yang besarannya sesuai dengan tingkat kerusakan, yakni Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.

Namun, untuk rumah rusak berat, Presiden Jokowi menambahkan akan ada yang direlokasi maupun dibangun kembali di tempat.

“Yang rusak berat itu ada yang direlokasi, ada yang tidak. Kalau tempatnya berbahaya, berada di garis patahan, garis sesarnya, itu yang dipindah. Kalau yang tidak dibangun, di tempat yang sama,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa, rumah yang akan dibangun di lahan seluas 2,5 hektare tersebut menggunakan teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).

Masing-masing rumah bertipe 36 akan dibangun di atas lahan seluas 75 meter persegi.

“Kami telah memulai pembangunan ini 10 hari setelah bencana itu terjadi. Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean, berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudian secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan dan justifikasi dari Kementerian PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini,” jelas Iwan.

Di lokasi yang merupakan relokasi tahap satu tersebut, dari 200 unit pertama yang akan dibangun, Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022.

Sisanya, sejumlah 120 unit, ditargetkan selesai paling lambat pekan ketiga Januari 2023, sehingga pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.

“Syukur alhamdulillah, selain lahannya juga relatif mudah, datar, kemudian juga jaringan air minum juga tersedia, tinggal disambungkan rumah tangga, jaringan listrik juga tersedia. Sudah kami koordinasikan untuk ditarik ke lokasi ini, sehingga lokasi ini di akhir Januari juga benar-benar sudah lokasi yang siap huni,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Cianjur Herman Suherman. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)