Tekan Inflasi, 2.900 Nelayan Rembang Bakal Terima BLT

Tekan Inflasi 2.900 Nelayan Kecil di Rembang Bakal Terima BLT

REMBANG, Lingkarjateng.id Sebanyak 2.900 nelayan kecil di Kabupaten Rembang bakal disasar untuk diberi Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Transfer Umum (DTU). Sejumlah kelompok nelayan dan kepala desa (kades) se-Kabupaten Rembang diberi sosialisasi terkait penyaluran BLT di lantai 4 Gedung Kantor Bupati pada Kamis, 3 November 2022.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pemerintah daerah wajib menyisihkan 2 persen dari DTU untuk kepentingan penanggulangan inflasi dengan sasaran salah satunya adalah nelayan.

Dari DTU sebesar Rp 3,8 miliar yang di dapat Pemkab Rembang, Rp 1,8 miliar digunakan untuk bantuan kepada nelayan. Dengan sasaran 2.900 nelayan kecil dengan kapal di bawah 5 Gross Ton (GT).

“Tentu ini masih ada yang ketinggalan, tetapi bantuannya ada dari berbagai sumber. Jadi tidak perlu ribut, yang penting syukur,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid menyampaikan bahwa bantuan tersebut diberikan untuk nelayan kecil yang belum ter-cover bantuan subsidi BBM dari Pemerintah Provinsi (Pemprov). Berbeda dengan bantuan subsidi BBM, BLT yang akan diberikan ini berupa uang tunai dengan nominal Rp 600 ribu.

“Kemarin dari Provinsi dalam bentuk BBM solar, tapi kalau kabupaten berbentuk uang tunai. Penggunaannya terserah, lebih luwes. Tapi jangan untuk konsumtif, tapi produktif,” terangnya.

Untuk data penerima, lanjut Sofyan, bersumber dari kepala desa dan kelompok nelayan. Dari data yang diterima, selanjutnya akan diverifikasi oleh tim dari Dinlutkan Rembang untuk menentukan kuota nelayan yang perlu mendapatkan bantuan.

“Di dalam penentuan nama-nama nelayan kita perlu identifikasi dan kita verifikasi supaya validitasnya bisa kita jamin. Sehingga, tidak terjadi masalah di kemudian hari,” ujarnya.

Pihaknya menargetkan penyaluran bantuan bisa selesai di akhir bulan November. Dinlutkan Rembang juga melakukan MoU dengan pihak Bank Jateng untuk proses penyalurannya.

“Senin harus sudah dilapangan dan akhir bulan November itu harus sudah clear. Jadi data yang benar-benar kita update, setelah itu kita komunikasikan dengan bank penyalur yaitu Bank Jateng,” tandasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)