Terkendala Ekonomi, Perayaan Imlek di Rembang Sepi

Terkendala Ekonomi Perayaan Imlek di Rembang Sepi

REMBANG, Lingkarjateng.id – Geliat warga Tionghoa di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang relatif sepi menjelang perayaan Imlek. Kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 membuat warga merayakan Imlek dengan sederhana.

Setidaknya kondisi di tiga permukiman Tionghoa, Kecamatan Lasem tampak sepi. Diantaranya di sekitar Klenteng Cu An Kiong di Desa Soditan, Klenteng Poo An Bio di Desa Karangturi, dan Klenteng Gie Yong Bio di Desa Babagan.

Berdasarkan pantauan, tidak ada kegiatan gotong-royong warga untuk membuat lampu hias lampion jelang perayaan Imlek seperti pada umumnya. Hanya terlihat beberapa penjaga yang sedang duduk menunggui klenteng. Seperti di Kelenteng Cu An Kiong dan Poo An Bio.

Sementara di Klenteng Gie Yong Bio hanya ada seorang warga yang tengah sedang melipat ‘uang’ kertas sembahyang. Uang tersebut salah satu media untuk sembahyang umat Konghucu.

Salah satu tokoh Tionghoa, Rudi Hartono, mengatakan bahwa perayaan tahun baru Imlek di tempatnya tahun ini memang digelar dengan sederhana.

“Ya kita hanya sederhana. Hanya persiapan bersih-bersih gitu aja, tiga kelenteng itu kita bersih-bersih. Imlek itu ‘kan tanggal 21, itu ada sembahyang sekitar jam 10 (malam) di tiga kelenteng,” jelasnya, pada Minggu, 15 Januari 2023.

Menurutnya, kondisi ekonomi warga yang tak sebaik seperti pada tahun-tahun sebelumnya menjadi alasan perayaan Imlek tahun ini digelar sederhana.

“Menyangkut ekonomi nggak sebaik kemarin-kemarin. Kalau merayakan ya merayakan, tapi ya sederhana,” ungkapnya.

Bahkan, untuk puncak perayaan Imlek agendanya hanya makan dan berdoa bersama yang dipusatkan di Kelenteng Cu An Kiong.

“(Acaranya, red) Ya hanya sederhana sebenarnya, ndak ada yang gimana. Hanya makan malam jam tujuh dipusatkan di Kelenteng Cu An Kiong. Nanti ditutup barongsai tapi itu belum pasti. Masih nunggu,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)