Ambruk Sejak Lebaran, SD Negeri di Rembang Ini Tak Kunjung Diperbaiki

Ambruk Sejak Lebaran SD Negeri di Rembang Ini Tak Kunjung Diperbaiki

REMBANG, Lingkarjateng.id – Sejumlah atap ruang kelas dan guru SD Negeri Ngotet, Kecamatan/Kabupaten Rembang rusak parah. Kondisi tersebut membuat para siswa terpaksa pindah kelas menggunakan ruangan yang tersedia di sekolahan. 

Atap yang rusak meliputi ruang kelas 4, kelas 5, kelas 6 dan ruang guru. Pihak sekolah terpaksa menyulap ruang perpus, ruang komputer dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) milik desa menjadi ruang kelas siswa. Sementara ruang guru pindah ke ruang kepala sekolah. 

Rusaknya atap tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak akhir Lebaran Idul Fitri lalu. Karena belum ada penanganan, salah satu atap sekolah itu akhirnya ambruk beberapa waktu lalu. 

Kepala sekolah SDN Ngotet, Marfuah, Senin, 11 September 2023 menyampaikan, ambruknya atap ruangan di SDN Ngotet disebabkan karena belandar atau balok melintang penyangga atap dimakan rayap. Disebutkannya, ruang kelas tersebut terakhir direhab tahun 2017 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). 

Kondisi atap ruang kelas tersebut, kata dia, sudah dilaporkan ke pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Rembang. Kemudian, pihak Dindikpora datang ke sekolahan untuk melihat kondisi rusaknya ruang kelas secara langsung.

“Pas terjadinya runtuh anak-anak tidak ada di kelas karena masih libur sekolah. Ini sudah saya informasikan ke dinas (Dindikpora). Alhamdulillah dinas sudah menindaklanjuti melalui anggaran tidak terduga,” terangnya.

Secara pasti, dirinya belum mengetahui kapan perbaikannya mulai dilakukan. Saat ini para siswa sudah menempati ruang kelas darurat. Kendati demikian, kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa masih berjalan lancar hingga saat ini. 

“Kami KBM tidak terganggu, tetap lancar tidak ada kendala,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dindikpora Rembang Sutrisno mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan kerusakan SD Negeri Ngotet yang terjadi pada jelang Idul Fitri itu. Karena rusaknya di pertengahan tahun, maka penanganannya menggunakan dana darurat. 

“Saat perencanaan mungkin belum roboh, tapi pada saat pelaksanaan di tengah-tengah tahun roboh. Itu lah yang tidak bisa diprediksi, kalau ada dana darurat itu nanti dilaksanakan melalui dana darurat,” jelasnya. 

Pihaknya saat ini tengah mengupayakan perbaikan atap SD Ngotet dengan dana darurat. Diakuinya nota dinas untuk rehab bangunan menggunakan dana darurat juga sudah dibuat Dindikpora. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)