Cuaca Cerah Bikin Kantong Petani Garam Rembang Menebal

Cuaca Cerah Bikin Kantong Petani Garam Rembang Menebal

REMBANG, Lingkarjateng.id – Kenaikan harga garam yang terjadi beberapa pekan terakhir ini membuat para petani di Kabupaten Rembang sumringah. Pasalnya harga jual garam tembus Rp 4000 lebih per kilogram, bahkan garam kering tembus di harga Rp 5000 lebih. 

Sami Teguh, salah seorang petani garam asal desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem mengaku bersyukur atas melejitnya harga jual garam. Ia mengaku semenjak berkecimpung di tambak garam, baru tahun 2023 ini harga tembus Rp 4.400 per kilogram. 

“Harga jual alhamdulillah saat ini mencapai Rp 4.300 sampai Rp 4.400. Berkah rejeki mas harga bisa bagus, dari saya kecil itu baru tahun ini harga segitu, ” ungkapnya. 

Sami menyebut, harga jual garam 2022 dulu sekitar Rp 1.100 per kilogram. Harapannya, harga garam seperti ini bisa bertahan atau paling tidak jangan sampai merosot ke harga Rp 500  kilogram seperti 3 tahun lalu. 

Sementara saat ini Sami tengah sibuk menggarap tambak garam, seperti saat ditemui pada Minggu siang, 4 Juni 2023, ia sedang memperbaiki saluran air pada tambak garam di Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem. Selain memperbaiki saluran air, ia juga setiap hari memanen garam. 

“Alhamdulillah setiap hari panen, cuaca bagus mendukung sekali untuk tambak garam. Ini kita buat saluran air menuju ke tambak sebelah, nanti malam memasang terpal,” ungkapnya.

Dirinya mengaku, luasan lahan tambak yang digarapnya sekitar 1 hektar. Meski tambak tersebut bukan miliknya, namun pemilik lahan sepakat dengan sistem bagi hasil dari penjualan garam usai panen. 

Selain Sami, salah satu pengusaha garam muda bernama Bagas Fajarudin juga mengaku sangat bersyukur dengan naiknya harga jual garam sejak bulan Maret kemarin. Hal ini tentu membuatnya senang, terlebih dirinya baru saja belajar bisnis garam sang ayah. 

“Garam kering paling tinggi kemaren Rp 5.500, kualitas KW 1 dan untuk kualitas KW 2 kemarin terakhir Rp 5.200 per kilogram,” ucapnya

Sejak Maret kemarin, dirinya sudah menjual kurang lebih Rp 500 ton garam kering. Sedangkan saat ini, lahan garamnya juga terus digarap dengan harapan hasil panen lebih meningkat. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)