Tingkatkan Produktivitas, Peminat Budidaya Kedelai di Kaliori Rembang bakal Diguyur Bantuan

Peminat Budidaya Kedelai di Kaliori Rembang bakal Diguyur Bantuan

REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah siap mengguyur berbagai kebutuhan baik berupa bantuan benih, pupuk NPK non-subsidi, pupuk organik cair, pestisida, dan bantuan gerakan pengendalian hama kedelai bagi peminat budidaya kedelai.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pamotan Nuril Anwar saat ditemui di Rembang, Selasa, 8 Agustus 2023, mengungkapkan bahwa Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang menjadi wilayah dengan area lahan kedelai terluas pada tahun 2023.

Ada sekitar 280 hektare lahan kedelai di wilayah tersebut, rinciannya sistem monokultur atau satu jenis tanaman kedelai tersebar di Desa Sidorejo, Tulung, Japerejo, dan Ringin dengan luas 230 hektare. Sedangkan sistem polikultur atau kedelai menjadi tanaman sisipan dengan tanaman lain yang menyebar di Desa Bangunrejo, Pragen, Kepohagung, Samaran, Sidorejo dan Japerejo dengan luas 50 hektare. 

“Ini menjadi satu kesatuan bantuan. Khusus pengendalian hama pengganggu, kita bekerja sama dengan Provinsi Jawa Tengah, memakai obat organik. Penyemprotan berlangsung dari awal tanam, masa berkembang, hingga jelang panen. Obat semprot gratis,” ungkapnya.

Ia mengaku optimis luas lahan kedelai ke depan akan semakin meningkat karena angka permintaan pasar tergolong tinggi. 

“Semula tahun-tahun sebelumnya di Kecamatan Pamotan hanya terpusat di Desa Japerejo dan Ringin, tapi sekarang sudah menyebar di 8 desa. Pemerintah sudah mencanangkan swasembada padi, jagung, dan kedelai. Hanya kedelai yang belum berswasembada. Ini tentunya menjadi tantangan kami di tingkat kecamatan,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia intensif memberikan pemahaman kepada petani untuk berupaya memperbaiki kualitas kedelai lokal sehingga tidak kalah saing dengan kedelai impor dari Amerika Serikat.

“Kedelai termasuk tanaman yang susah penanganannya, produksi sedikit. Hal itu yang membuat petani kurang tertarik. Petani akhirnya tidak intensif saat menanam kedelai. Makanya kita ajak petani memperhatikan semua aspek, sehingga hasil produksi akan lebih baik dan berkualitas,” imbuhnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)