REMBANG, Lingkarjateng.id – Guna memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara maksimal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar rembug stunting tingkat Kabupaten. Kegiatan tersebut digelar di aula lantai 4 Kantor Setda Rembang pada Kamis, 15 September 2022.
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ dalam kesempatan itu menyampaikan, Rembug Stunting harus bisa menjadi ajang sinergi dan kolaborasi dan mengambil langkah konkret sehingga angka stunting bisa terus ditekan.
“Lembaga non pemerintah dan masyarakat kita hadirkan untuk kita minta saran dan pendapat apa yang harus kita lakukan untuk mempercepat penurunan angka stunting,” jelasnya.
Pencegahan dan penurunan stunting ini, kata Wabup Hanies, harus dilakukan secara maksimal dalam rangka penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk menghadapi bonus demografi.
“Saya selalu mengingatkan bahwa kita tidak mau pada saat kita mendapat bonus demografi tapi SDM kita justru jauh dari harapan kita. Di tahun 2045 harus mulai kita siapkan dari sekarang,” ujarnya.
Dalam kegiatan Rembug Stunting, Wabup Hanies juga me-launching inovasi Raga Genting (Gerakan Keluarga Cegah Stunting) dan Telponi (Temokno Laporno Openi). Sekaligus dimulainya Kampanye Pencegahan dan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten.
“Kita masih ada 27 desa lokus prioritas. Jadi salah satu strategi kita adalah rumah desa sehat kemudian inovasi lainnya adalah telponi yang perlu kita kuatkan,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)